Wy/id/Sumenep

Reset GPX untuk halaman ini
From Wikimedia Incubator
< Wy‎ | id
Wy > id > Asia > Asia Tenggara > Indonesia > Jawa > Jawa Timur > Madura > Sumenep

Wy/id/Sumenep

Sumenep adalah salah satu kabupaten di Madura, Jawa Timur. Kabupaten ini terletak di ujung timur Pulau Madura.

Pahami[edit | edit source]

Sejarah[edit | edit source]

Menurut Sumber-Sumber dari Tiongkok, semenjak Pemerintahan Raja Airlangga, daerah Negara Madura dibagi menjadi dua daerah bagian, yaitu Madura Barat dan Madura Timur. Madura Barat, dikuasai oleh Kerajaan Widarba dengan Rajanya yaitu Bala Dewa, yang merupakan negara mertua Khrisna, sedangkan untuk Madura timur dikuasai oleh kerajaan Mandaraka dengan Rajanya Prabu Salya. Kerajaan Mandaraka tersebut terletak di Sumenep.

Pada Era Kerajaan Singhasari, daerah Sumenep dipimpin oleh seorang Adipati yang juga menjadi dalang pembangunan Kerajaan Majapahit, yaitu Arya Wiraraja. Dituliskan dalam berbagai kitab dan prasasti, salah satunya dalam kitab pararaton, bahwa Arya Wiraraja tidak dipercaya lagi oleh Raja Wisnuwardhana dan dinohaken (dijauhkan) ke Sumenep, Madura timur tepat pada tanggal 31 Oktober 1269 Masehi.

Menurut buku "Tjareta Negraha Songenep", Pemerintahan Kompeni atau VOC datang ke wilayah Sumenep pada kurun pemerintahan Raden Bugan ( Kanjeng Tumenggung Ario Yudonegoro ) yang memerintah pada tahun 1648-1672, yang merupakan salah seorang sahabat dari Pangeran Trunojoyo. Setelah perjuangan Trunojoyo dapat dipatahkan oleh kompeni, maka Wilayah Pamekasan dan Sumenep kemudian takluk kepada kekuasaan Kompeni. Bahkan sepeninggal Kanjeng Tumenggung Ario Yudonegoro, Kompeni ikut campur menentukan tampuk pemerintahan di Sumenep.

Pada tahun 1704 Pangeran Cakraningrat meninggal dan di Mataram terjadi peristiwa penandatanganan perjanjian antara Pangeran Puger dengan Kompeni, bahwa Kompeni mengakui kekuasaan Pangeran Puger yang saat itu sedang berselisih dengan Sunan Mas (Amangkurat III) atas Kesultanan Mataram di Plered. Sebaliknya Pangeran Puger berkewajiban menyerahkan sebagian dari tanah Jawa dan Madura bagian Timur kepada Kompeni. Dengan demikian untuk yang kedua kalinya Sumenep jatuh ke tangan Kompeni,hal tersebut terjadi dalam perjanjian antara Susunuhan Kerajaan Mataram dengan Kompeni pada tanggal pada tanggal 5 Oktober 1705.

Pada masa pemerintahan Raden Alza (1744-1749) terjadi pemberontakan yang dipimpin Ke Lesap dari Bangkalan. Pada saat itu Ke Lesap menggalang kekuatan rakyat yang sudah membenci pemerintahan Kompeni. Ia berjuang dari Timur dengan cara menguasai Keraton Sumenep. Ke Lesap memerintah Sumenep hanya dalam waktu 1 tahun yaitu tahun 1749-1750. Pemerintahan berikutnya dipegang oleh Gusti Raden Ayu Tirtonegoro R. Rasmana (1750-1762) keturunan dari Raden Bugan yang kemudian menikah dengan seorang ulama bernama Bendoro Saud. Beliau kemudian oleh Kompeni dinobatkan sebagai Adipati Sumenep dengan gelarnya Kanjeng Tumenggung Ario Tirtonegoro.

Panembahan Sumolo adalah Adipati Sumenep yang ke31. Beliau adalah putra Kanjeng Tumenggung Ario Tirtonegoro (Bendoro Saud) dan Gusti Raden Ayu Tirtonegoro R. Rasmana, atas permintaan kedua orangtuanya, beliau oleh Kompeni dikabulkan dan diangkat menjadi Bupati Sumenep menggantikan ayahnya. Beliau memerintah pada tahun 1762-1811 dengan gelar Tumenggung Ario Notokusumo atau kemudian terkenal dengan sebutan Panembahan Somala. pendiri Keraton Sumenep dan Masjid Jamik Sumenep.

Flora dan fauna[edit | edit source]

  • Kijang, merupakan hewan penghuni hutan di daerah Arjasa. Jenis hewan ini termasuk hewan yang dilindungi.
  • Cemara Udang, merupakan satu jenis spesies cemara yang hanya ada di Kabupaten Sumenep.

Menuju ke sini[edit | edit source]

Karena letak geografis Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Madura dan letaknya yang begitu strategis (dekat dengan pulau Bali) serta merupakan tujuan destinasi wisata di pulau Madura, maka untuk menuju wilayah Kebupaten Sumenep disediakan beberapa fasilitas untuk menunjang lancarnya moda transportasi, maka para wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Sumenep dapat memanfaatkan beberapa mode transportasi yang telah disediakan oleh pemerintah daerah, antara lain :

  • Terminal Bus Arya Wiraraja - merupakan terminal bus terbesar di Sumenep melayani seluruh penumpang dari luar Sumenep melalu moda transportasi bus antar daerah maupun antar provinsi. Jika berangkat dari Surabaya, para wisatawan dapat memanfaatkan bus umum AKAS jurusan Surabaya - Kalianget yang dapat melayani 24 jam.
  • Pelabuhan Kalianget - Merupakan sarana transportasi laut yang melayani penumpang dari daratan Sumenep ke wilayah Kepulauan maupun sebaliknya, selain itu juga pelabuhan kalianget melayani jalur transportasi laut Kalianget - Jangkar, Situbondo.
  • Bandar Udara Trunojoyo - Merupakan Bandara yang berdiri pada tahun 1970an, yang saat ini dalam tahap pengembangan, dan direncanakan pula bahwa pada tahun 2012 mendatang Bandara ini akan beroprasi untuk penerbangan komersil.

Lihat[edit | edit source]

Bangunan historis[edit | edit source]

  • Museum Keraton Sumenep. merupakan museum yang dikelola oleh pemerintah daerah Sumenep yang didalamnya menyimpan berbagai koleksi benda-benda cagar budaya peninggalan keluarga Karaton Sumenep dan beberapa peninggalan masa kerajaan hindu budha seperti arca Wisnu dan Lingga yang ditemukan di Kecamatan Dungkek, Sumenep. Didalam museum terdapat juga beberapa koleksi pusaka peninggalan Bangsawan Sumenep seperti guci keramik dari Tiongkok dan Kareta My Lord pemberian Kerajaan Inggris kepada Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I atas jasanya yang telah banyak membantu Thomas Stamford Raffles salah seorang Gubenur Inggris dalam penelitian yang dilakukannya di Indonesia.


  • Masjid Jamik Sumenep. bangunan yang mempunyai arsitektur yang khas, memadukan berbagai kebudayaan menjadi bentuk yang unik dan megah, dibangun oleh Panembahan Somala Asirudin Pakunataningrat yang memerintah pada tahun 1762-1811 M dengan arsitek berkebangsaan tionghoa "law pia ngho".


  • Kota Tua Kalianget. letaknya di sebelah timur kota Sumenep, disini para pengunjung bisa melihat peninggalan-peninggalan Pabrik garam, Arsitektur Kolonial dan beberapa daerah pertahanan yang dibangun Oleh Pemerintahan Kolonial saat menjajah wilayah Sumenep.


  • Rumah Adat Tradisional Madura Tanean Lanjhang , bisa ditemui di beberapa daerah menuju pantai lombang maupun menuju Pantai Slopeng..


  • Benteng VOC Kalimo'ok, Kalianget..


Objek alam[edit | edit source]

  • Pantai Lombang. pantai dengan hamparan pasir putih dan gugusan tanaman cemara udang yang tumbuh di areal tepi dan sekitar pantai. Suasananya sangat teduh dan indah sekali. Pantai Lombang adalah satu-satunya pantai di Indonesia yang ditumbuhi pohon cemara udang.


  • Pantai Slopeng. pantai dengan hamparan gunung pasir putih yang mengelilingi sisi pantai sepanjang hampir 6 km. Kawasan pantai ini sangat cocok untuk mancing ria karena areal lautnya kaya akan beragam jenis ikan, termasuk jenis ikan tongkol.


  • Pantai Badur, Kecamatan Batu Putih.


  • Taman Air Kiermata, Kecamatan Saronggi.


  • Goa Jeruk, Asta Tinggi.


  • Goa Kuning, Kecamatan Kangean.


  • Goa Payudan, Kecamatan Guluk-Guluk.


Lakukan[edit | edit source]

  • Tirta Sumekar Indah. salah satu kompleks pemandian kolam renang yang ada di Sumenep, letaknya berada di kecamatan Batuan, sebelah barat kota Sumenep. Letaknya yang strategis, dikelilingi Perkebunan Pohon Jati dan Jambu Mente serta tak jauh dari wisata kompleks pemakaman Asta Tinggi membuat pemandian ini banyak di kunjungi warga saat akhir pekan dan liburan sekolah.


  • Alun-Alun Sumenep. Taman Adipura, setiap harinya khususnya pada malam hari dibangian utara Alun-Alun Sumenep ini terdapat pasar malam dengan menyajikan berbagai macam kuliner dan aksesoris yang bisa dinikmati dengan harga yang murah.


Makan[edit | edit source]

  • Rujak Cingur Sumenep
  • Kaldu Kokot
  • Kaldu Soto
  • Lontong Campor
  • Apen Parsanga
  • Soto Madura
  • Man reman
  • Macho
  • Pattola
  • Mento
  • Nasi Jagung Kuah Maronggi
  • Kripik Singkong
  • Jubada
  • Rengginang

Tidur[edit | edit source]

  • Hotel Mitraland, Pangeran Trunojoyo.
  • Hotel Family Nur, Sultan Abdurahman, Perum Bumi Sumekar Asri, +62 328-668979.
  • Hotel C-1, Sultan Abdurahman, Perum Bumi Sumekar Asri, +62 328-674368.
  • Hotel Baitul Kamol Hotel, Gresik Putih, Kalianget, +62 328-663099.
Laman ini masih merupakan sebuah rintisan dan membutuhkan perhatian Anda, karena laman ini tidak memiliki kerangka artikel. Anda dapat membantu Wikiwisata dengan mengembangkan laman ini hingga sempurna!