Wq/ms/Nujum Pak Belalang
Appearance
Nujum Pak Belalang merupakan sebuah filem terbitan tahun 1959 arahan P. Ramlee.
- P. Ramlee sebagai Pak Belalang
- Bad Latiff sebagai Belalang
- Hashimah Yon sebagai Tuan Puteri Sri Buju Sirih
- Ahmad Nisfu sebagai Sultan Shahrul Nizam
- Aziz Sattar sebagai Badan
- S. Shamsuddin sebagai Nyawa
- Sa'amah sebagai Permaisuri
- Shariff Dol sebagai Sultan Negeri Masai
- Kemat Bin Hassan sebagai Perdana Menteri Negeri Beringin Rendang
- Udo Omar sebagai Ahli Nujum Negeri Masai
- M. Babjan sebagai Perdana Menteri Negeri Masai
- Malik Sutan Muda sebagai Penghulu
- Habsah Buang sebagai Inang
- M. Rafee sebagai Cik Cengkadok
- M. Zain sebagai Cik Kadok
- H.M. Busra sebagai Buntal
- Ali Fiji sebagai Jambul
Ahli nujum Masai
[edit | edit source]- Terdapat sebatang kayu yang diraut cantik. Yang manakah hujung dan yang manakah pangkal?
- Ada dua ekor itik yang baru menetas. Bagaimana hendak mengetahui yang mana jantan dan yang mana betina?
- Terdapat sebuah masalah. Satu, banyak-banyak. Dua, sikit-sikit. Tiga, jarang-jarang. Empat, kadang-kadang. Apakah ia?
- Di manakah terletaknya kekuatan Datuk Laksamana Hang Tuah. Di kerisnya kah? Atau di tenaganya kah?
Dialog
[edit | edit source]- Sultan: Gunung Cinerama? Dekat mana tu?
- Belalang: Dekat Negeri Jepun, tuanku.
- Puteri: Inang, yang mana satu Pak Belalang? Orangnya tu, tuakah atau mudakah?
- Inang: Orangnya tua, tuan puteri. Dah kerepot pun. Janggutnya panjang sampai ke lutut. Kalau dengan tuan puteri, memang tak layak. Tapi, kalau dengan patik, macam pinang di belah dua, tuan puteri.
- Badan: 1 untuk engkau, 1 untuk aku. 2 untuk engkau, 2 untuk aku. 3 untuk engkau, 3 untuk aku. Lepas tiga berapa??
- Nyawa: Hentam sajalah...
- Badan: Hentam sajalah untuk engkau, hentam sajalah untuk aku. Lepas hentam sajalah??
- Nyawa: Bedal daa...
- Badan: Bedal daa untuk engkau. Bedal daa untuk aku. Lepas bedal daa??
- Nyawa: Ei, dalam dunia mana ada huruf bedal daa!!
- Badan: Ei, dalam dunia mana ada huruf bedal daa untuk engkau. Ei, dalam dunia mana ada huruf bedal daa untuk aku.
- Nyawa: Hei, apa daa?
- Badan: Hei, apa daa untuk engkau. Hei, apa daa untuk aku...
- Nyawa: E'eh, e'eh...
- Badan: E'eh, e'eh untuk engkau. E'eh, e'eh untuk aku...
- Nyawa: Ei, ko nak mampus ye??
- Badan: Ei, ko nak mampus ye untuk engkau. Ei, engkau nak mampus ye untuk aku.
- Nyawa: Kepala otak kau!
- Badan: Kepala otak kau untuk engkau. Kepala otak aku untuk aku.
- Nyawa: Aku bagi karang...
- Badan: Aku bagi karang untuk engkau. Aku bagi karang untuk aku...
- Nyawa: Eeeiiih...
- Badan: Eeeiiih... untuk engkau. Eeeiiih... untuk aku.