Wp/ljp/Indonesia Raya
Indonesia Raya (Indonésiya Balak) iyulah lagu kebangsaan negara Indonesia. Lagu hinji jadi salah say titik kelahiran pergerakan nasionalis di seunyin Nusantara. Lagu hinji diguway jama Wage Rudolf Supratman tahun 1924, diperkenalko pada tanggal 28 Oktober 1928 di lom Kongres Pemuda II di Batavia (Jakarta). Koran Tiong Hwa bubahasa Melayu, Sin Po, edisi 10 Nopember 1928 diterbitko. Seradu pira kali ubah lagu "Indonesia Raya" hinji dimayinkodi lom upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia seraduni pembacaan teks Proklamasi ulih Soekarno. Lagu "Indonesia Raya" say gubahanni sempat diliyak uloh, lajuni diatur keabsahanni sebagay lagu kebangsaan di lom PP No. 44 Tahun 1958. Keabsahanni sebagay lagu kebangsaan dikukuhko lebih jawoh jama ditetapkonni amandemen keruwa UUD 1945 say kurukko butir "Lagu Kebangsaan iyulah Indonesia Raya" di lom Pasal 36B, rik munih disahkonni UU No. 24 Tahun 2009.
"Indonesia Raya" selalu dimanko rik dinyanyiko di lom upacara bendera, yado saat pengibaran ataw penurunan Bendera Sang Merah Putih, utamani di lom upacara Rani Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus unggal tahunni. Bendera Negara mesti dicakakko ataw diturunko hidmat rik jama tarikan rik uloran say diatur guway bendera dapok cakak mit puncak tiang bendera sewaktu lagu buarir. Tiap jelma say ratong di waktu Lagu Kebangsaan didengisko rik/ataw dinyanyiko, wajib berdiri tegak rik sikap hormat. Lagu kebangsan "Indonesia Raya" munih wajib dimayinko di tiap stasiun televisi rik radio[1] semakkung pembukaan stasiun televisi rik radio, ataw antara pukul 04:00 WIB rik 06:00 WIB.
Sejarah
[edit | edit source]Sewaktu nerbitko "Indonesia Raya" tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman nulisko jelas "lagu kebangsaan" di bah judul "Indonesia Raya". Teks lagu "Indonesia Raya" diterbitko pertama kali ulih surat kabar Sin Po, ki rekaman pertamani jak pengusaha gelarni Yo Kim Tjan
Seradu dikumandangko tahun 1928 di hadopan peserta Kongres Pemuda Keruwa guway biola, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda geluk ngelarang nyebutko lagu kebangsaan bagi "Indonesia Raya". Najin gohna, para pemuda mak rabay. Tiyan nyanyiko lagu sina ngucapko "Mulia, Mulia!" (layin "Merdeka, Merdeka!") di lom refrein. Kidang, tetap gawoh tiyan anggap lagu sina sebagay lagu kebangsaan. Selanjutni lagu "Indonesia Raya" terus dinyanyiko pada tiap rapat partay-partay politik. Seradu Indonesia merdeka, lagu sina ditetapko sebagay lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.
Naskah di lom koran Sin Po (1928)
[edit | edit source]Lagu "Indonesia Raya" diguway jama WR Supratman dan dikumandangko ke say di hadopan pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 di Jakarta (pada usia 25 tahun), rik disebarluasko jama koran Sin Po edisi bulan Nopember 1928. Naskah sina ditulis jama WR Supratman guway Tangga Nada C (natural) rik catatan Djangan Terlaloe Tjepat, kidang pada sumber say barih ditulisko jama WR Supratman guway Tangga Nada G (sesuay kemampuan umum jelma nyanyi di lom rentang a - e) rik guway irama Marcia, Jos Cleber (1950) nulisko guway irama Maestoso con bravura (kegelukan metronome 104).[2]
Aransemen simponi Jos Cleber (1950)
[edit | edit source]Secara musikal, lagu hinji dimuliako— justru — jama ulun Belanda (ataw Belgia) gelarni Jos Cleber (pada waktu sina ya umurni 34 tahun) say tutup usia tahun 1999 di lom usia 83 tahun. Seradu nerima permintaan jama Kepala Studio RRI Jakarta Jusuf Ronodipuro jak tahun 1950, Jos Cleber nyusun aransemen ampay say penyempurnaanni ya lakuko seradu munih nerima masukan jaki Presiden Soekarno.
Rekaman asli (1950) rik rekam ulang (1997)
[edit | edit source]Rekaman asli anjak Jos Cleber tahun 1950 jak Jakarta Philharmonic Orchestra dimayinko perekaman secara busuara stereo di Bandar Lampung jak peresmian jama Presiden Soeharto tanggal 1 Januari 1992 rik direkam muloh secara digital di Ustralia butepatan jama Kerusuhan Mei 1998 say diaransemen jama Jos Cleber say tersimpan di RRI Jakarta jama Victoria Philharmonic Orchestra di bah konduktor Addie Muljadi Sumaatmadja say bukerjsama jama Twilite Orchestra say diletak debut album pertamani jama Simfoni Negeriku say durasini selama 1-menit 47-detik.[2]
Lirik
[edit | edit source]Lirik modern
[edit | edit source]INDONESIA RAYA[3]
I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.