Wp/mnb/Kabhatatalahaono Omputo
Kabatatalahao ini nobhatatalaane kamokulano Tongkuno tewiseno Masigino Wuna te Kotano Wuna. Sapaeho dobhatatalaane, Omputo difofidae te kontu harimau. Aini kabhatatalaahano Omputo :
1. “Aitu fetingke..... ( Nekona neano Omputo ). Abhatatalahaangkomo ini. Dengarkanlah padaku hai .... ( menyebut nama Raja . Kini kutukan akan kuucapkan bagimu.
2. Foleho! Noposalo aporo, noposalo gelura. Awalnya, bagai mendung bercampur kabut pekat.
3. Aitu nolentemo nebhalaghoondo taghindo Sara.3 Sekarang telah lahir yang dikandung oleh Syarat.
4. Aitu bhaindo noleleumo kamba, notiwosemo ne hintu...... ( nekona neano omputo ) Kini pada diri orang lain kembang telah layu, pada dikaulah....( menyebut nama raja ) dia mekar.
5. Nolewamo fato walae wutomu. Menghiasi keempat penjuru tubuhmu.
6. Omooliemo bhe paise6, ihintumo Posasu so kumokopono wite ainia. Kini apakah dikau mampu atau tidak, tetapi di tanganmulah Posasu, nasib negeri ini tergenggam.
7. Fekatangkae bhasarapumua, mengkoraghoo ne dempa, pasandeghoo ne bhamba. 7 Perkuatlah imanmu, duduklah di atas batu bumi (yang tidak goyah), sandarkan pada dinding gua (yang kokoh).
8. Namoni wite so korondomu, nasumampu lani so dhao-dhaongamu.8 Bila kesulitan datang, anggaplah sebagai gelang di kaki (jangan putus asa); bila keberhasilan tercapai, anggaplah sebagai kalung hiasan dada (jangan sombong)
9. Okosanagauane wite ini, okoana ghowaane.9 Jangan mengkhianati tanah ini, jangan mengutamakan anak buahmu.
10. Ane naodaiane rabumu witemu inia, ondumaelesae. Bila engkau bertindak merusak terhadap negerimu ini, engkau terlantarkan.
11. Omefofoniane matano oe, opokabhela-bhelaane bhe daga witemu inia, Janganlah engkau menyalah gunakan jabatanmu (untuk diri, keluarga dan golongan). Janganlah engkau menjual negerimu ini kepada orang asing.
12. bhahita noferaambaliane matamu12, bhahita noferaambaliane pongkemu wite inia, Janganlah engkau memandang (sesuatu) dengan mata yang mendua (pilih bulu). Janganlah engkau mendengar (sesuatu) dengan telinga yang mendua (memihak). ' 13. natumuntu umurumu, nalumaintobhe sodamu, natumuntu sodamu, nalumaintobhe umurumu. Maka bila umurmu panjang, akan terkutuklah (binasalah) jabatanmu. Apabila jabatanmu panjang, akan terkutuklah (binasalah) umurmu.
14. Sudumpae laintobhe. Terkutuklah (binasalah) engkau.
15. Omorepu, omosoka, omeghabu-ghabu, omeghefi-ghefi. Engkau akan mampus dan mati mengerikan, laksana tebaran debu dan kapur.
16. Koe tuntua, koe lagia, dadimu pa naosoo15 ne kanduluamu." Tidak akan hidup sempurna dan berkembang (keturunanmu), hidupmu tidak akan terbenam di bantal ketiduranmu.
Pada anagha kapitalao ruduano doeremo dofoturumo raeati, peda aini wambano: Setelah itu kedua kapten laut menaklukkan rakyat, katanya begini:
"Aitu katingke-tingkeemu hintuumu raeati!
Dengarkanlah olehmu wahai sekalian rakyat!
Gholeo gholeitu nolentemo anando sara...( nekona neano omputo)
Pada hari ini telah lahir anak syarat …. ( menyebut nama raja)
O laodhe, o laode, poino kontu lakono sau,
Golongan bangsawan atas, golongan bangsawan bawah, kalangan rakyat biasa,
Laha-lahae so mogilino wampani tawa so gumuano, barangsiapa yang tidak setuju dan hendak berontak
koemo nokimbu naewine tawa naefua, nokimbumo aitu maka bicaralah sekarang juga, tidak usah bertangguh esok atau lusa.
(neano omputo), o kaowa Wuna. (name raja), pemimpin Muna.
Turu! Turu! Turu!"
Taatlah kamu! Taatlah kamu! Taatlah kamu!”
Kapitalao ruduano wakutuu dofofoturu deere-ere dopokundo bhe debuna kampue dohumberi mie bhari. Waktu kedua kapten laut menaklukkan rakyat, mereka berdiri berbelakangan sambil mencabut pedang untuk menakut-natuki orang banyak.